JUSTIFIKASI IDEOLOGI JIHADIS DALAM TERJEMAH AL-QUR’AN INDONESIA: ANALISIS TERHADAP AL-QUR’AN TARJAMAH TAFSIRIYAH M. THALIB


Kurdi Fadal(1*), Heriyanto Heriyanto(2)

(1) IAIN PEKALONGAN, Indonesia
(2) IAIN Pekalongan,  
(*) Corresponding Author

Abstract


Artikel ini membahas tentang justifikasi ideologi dalam buku Al-Qur’an Tarjamah Tafsiriyah yang ditulis Muhammad Thalib, Amir Majelis Mujahidin Indonesia (MMI). Kajian ini merupakan riset kualitatif dengan menggunakan metode analisis konten (content analysis). Riset ini fokus pada terjemah ayat-ayat al-Qur’an dengan kata kunci “syariat Islam” atau bahasa senada yang mengarah pada narasi untuk menjustifikasi ideologi penegakan syariat Islam, serta ayat-ayat jihad dan qitāl atau derivasi keduanya yang dijadikan sebagai destigmatisasi atas ideologi jihadis penerjemah. Hasil riset ini menegaskan bahwa buku Al-Qur’an Tarjamah Tafsiriyah ditulis oleh Muhammad Thalib untuk menjustifikasi ideologinya yakni memperjuangkan penegakan syariat Islam di Indonesia. Justifikasi itu dilakukan dengan cara mendistorsi makna ayat, seperti kata ‘fitnah’ (QS. Al-Baqarah [2]: 191; 193) yang diterjemahkan dengan ‘rintangan terhadap pelaksanaan syariat Islam’, juga terjemah pada frase بحبل الله, kata جميعا, dan kalimat ولا تفرقوا dalam QS. A<li ‘Imra>n [3]: 103. Sedangkan terjemah atas ayat-ayat jihād dan qitāl dalam buku tersebut membuktikan tidak hanya untuk melakukan justifikasi terhadap ideologi sang penerjemah, namun juga sebagai upaya destigmatisasi paham radikal yang diasosiasikan terhadap kelompoknya. Destigmatisasi tersebut dilakukan dengan beberapa cara berikut: (1) kitab tafsir yang dijadikan acuan dalam buku tersebut cenderung hanya memilih rujukan yang sesuai dengan ideologinya; (2) adanya distorsi terhadap sebagian kitab tafsir yang dijadikan rujukan; dan (3) sebagian hasil terjemah yang ditawarkannya cenderung mengarah pada paham radikalisme atau ekstremisme

Keywords


metode tafsiriyah; penerapan syariah; terjemah al-Qur’an; justifikasi ideologi

References


Abdelaal, N. M. (2018). Translating connotative meaning in the translation of the Holy Quran: Problems and solutions. AWEJ for Translation & Literary Studies, 2(1), 76–87.

Abegebriel, Maftuh, D. (2004). Negara Tuhan, the Thematic Encyclopaedia. Yogyakarta: SR-Ins publishing.

Ahmadi, R. (2015). Model Terjemahan Al-Qur’an Tafsiriyah Ustad Muhammad Thalib. Jurnal CMES, 8(1), 57–69.

Al-Khazin, A. bin M. al-B. (2004). Lubab al-Ta’wil fi Ma’ani al-Tanzil. Beirut: Dar al-Kutub al-Ilmiyyah.

Alūsī. (2008). Ahkām Tarjamah al-Qur’ān. Beirūt: Dār Ibn Hazm.

Basyir, K. (2016). Ideologi Gerakan Politik Islam di Indonesia. Al-Tahrir: Jurnal Pemikiran Islam, 16(2), 339–362.

Chesterman, A. (1997). Memes of translation: The spread of ideas in translation theory. Amsterdam: John Benjamins.

Fadil, M. (2016). Nalar Eksklusif Penafsiran Al-Qur’an Studi Terjemah Depag dan Tarjamah Tafsiriyah. Journal of Qur’an and Hadith Studies, 5(2), 123-150.

Galamas, F. (2015). Terrorism in Indonesia: an overview. Research Papers, 4, 1–15.

Holbrook, D. (2010). Using the Qur’an to Justify terrorist violence: Analysing Selective Application of the Qur’an in English-Language Militant Islamist Discourse. Perspectives on Terrorism, 4(3), 76–87.

Ikhwan, M. (2015). Challenging the State: Exegetical Translation in Opposition to the Official Religious Discourse of the Indonesian State. Journal of Qur’anic Studies, 17(3), 157–121.

Islam, S. (2018). Semantic Loss in Two English Translations of Surah Ya-Sin by Two Translators (Abdullah Yusuf Ali and Arthur John Arberry). IJLLT, 1(4), 18–34.

Istianah. (2016a). Dinamika Penerjemahan al-Qur’an: Polemik Karya Terjemah Al-Qur’an HB Jassin dan Tarjamah Tafsiriyah Al-Qur’an Muhammad Thalib. Maghza: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 1(1), 41–56.

Istianah. (2016b). Shilaturrahim Sebagai Upaya Menyambungkan Tali yang Terputus. Riwayah: Jurnal Studi Hadis, 2(2).

Itr, N. (1993). ’Ulūm al-Qur’ān al-Karīm. Damaskus: Matḫba’ah al-Sḫabbāh.

Kurniawan, Anwar, dan A. A. (2018). Muhammad Thalib, Majelis Mujahidin Indonesia, dan Tafsir Ayat-ayat Penegakan Syariat Islam di Indonesia. TEOSOFI: Jurnal Tasawuf Dan Pemikiran Islam, 8(1), 113–143.

Lanjah. (2015). Tafsir Ringkas. Jakarta: Lajnah Pentashihan Mushaf Al-Qur’an.

Luqman, L. (2019). Al-Musytarak Al-Lafzy Mendekontruksi Argumen Tafsir Tekstual. Al - Tadabbur: Jurnal Ilmu Al-Qur’an Dan Tafsir, 4(01), 1. https://doi.org/10.30868/at.v4i01.427

Manz}u>r, I. (n.d.). Lisa>n al-‘Arabiyya (3rd ed.).

Nukhbah. (2009). Al-Tafsir al-Muyassar. Saudi Arabiyah: Majma’ah al-Mulk Fahd.

Prasetyo, B. (2016). Toleransi Majelis Mujahidin Indonesia Dalam Keberagamaan, Sosial, Budaya Dan Politik. Profetika: Jurnal Studi Islam, 14(1), 39–51.

Qomaruzzaman. (2017). Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) di Tengah Isu Penerapan Syariat Islam (Studi Analisis Teori Gerakan Sosial). In Right: Jurnal Agama Dan Hak Azazi Manusia, 3 (1), 43-(1), 43–67.

Rosidin. (2016). Relasi sosial majelis mujahidin dalam konstelasi kebangsaan the social relations of majelis mujahidin in the national constellation. Jurnal “Al-Qalam” Volume 22 Nomor 1 Juni 2016, (2016), 105–116.

Syamsuddin, S. (2017). Hermeneutika dan Pengembangan Ulumul Qur’an,. Yogyakarta: Pesantren Nawa Pres.

Syuaib, I. dkk. (2020). Variasi dan Akurasi Penerjemahan Al-Qur’an (Studi Analisis Pada Al-Qur’an dan Terjemahnya Kemenag).

Thalib, Muhammad, D. (2010). Panduan Daurah Syar’iyyah untuk Penegakan Syariah Islam. Yogyakarta: Markas Majelis Mujahidin Pusat.

Thalib, M. (2012a). Al-Qur’anul Karim, Tarjamah Tafsiriyah. Solo: CV. Qolam Mas.

Thalib, M. (2012b). Koreksi Tarjamah Al-Qur’an Kemenag RI – Tinjauan Akidah, Syariah, Sosial dan Ekonomi. Solo: Qolam Mas.




DOI: https://doi.org/10.15575/al-bayan.v5i2.10229

Refbacks

  • There are currently no refbacks.


Copyright (c) 2020 KURDI FADAL

Lihat Statistik View MyStat

Creative Commons License

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.